Selasa, 19 Januari 2010

Advertising ala Dwi Sapta


Di penghujung tahun ini, bang jeki sempet2in ngelahap habis sebuah buku yang ringan namun sarat dengan kiat dan filosofi yang dituturkan langsung oleh business owner nya sendiri pak Adji Watono, sang pemilik Dwi Sapta, sebuah agensi advertising ternama di negeri ini.  dari sudut pandang bang jeki buku ini sangat cocok buat mereka2 yang berkecimpung di dunia marketing, specially di advertising, untuk dapat menggali inspirasi dan motivasi dari sebuah perjuangan yang dilakukan oleh beliau dalam membangun dan membesarkan sebuah perusahaan.   Melalui buku ini pak Adji mencoba menularkan kiat2nya dalam mengembangkan bisnisnya sekaligus menjabarkan strategi2 perusahaannya di masa yang akan datang.  Buat mereka yang ingin terjun  ke dalam bisnis yang sama, sah2 saja kalau mengikuti kiat2 dari pak Adji apalagi kiat2 tersebut sangat mudah untuk dipahami dan yang jelas sudah terbukti secara teoritis maupun praktis karena dilakukan sendiri sama pak Adji dan memperoleh pencapaian yang luar biasa.!
buat yang belum ngebacanya, bang jeki sharing ya, 12 prinsip yang diterapkan oleh Dwi Sapta dalam menjalankan bisnis mereka :
1.  Advertising Must Create Money...and Profit
Sebuah iklan tidak dinilai dari sisi seni dan kreatifnya saja,yang  paling utama iklan tersebut haruslah menjual dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.  david Ogilvy pakar perikalanan berujar 'if it doesn't sell, it is not creative" jadi kalau iklan itu tidak berhasil membuat orang tergerak untuk membeli dan memiliki produk yang diiklankan, iklan tersebut tidak kreatif!..
2.  Think Big, Deam Big, and Action Big
3.  Lose to Win
4.  Never Ever Give Up, No MatterWhat Obstacles Come Up
5. Never Say No, Nothing is Impossible
6.  Hungry for Change. Never Stop Adapting
7.  Be Passionate !!! Focus on the momentum of Success
8.  Follow your instinct. Trust Your Gut
9.   All out !!! overcommited to every decision you make
10.  Farming, Not Hunting
11.  Hard Work !!! Create your own luck
12.  Just Do It ! Take the risk 

waui jadi panjang nih ceritanya, kalo begitu to be continued yah....


Selasa, 22 Desember 2009

Kalender Hijriyah dan Tahun Baru Islam




Udah cukup lama nih bang jeki nggak ngeblog…soale akhir2 ini rada sibuk fren, maklum kejar setoran hehe…

Oh iya bang Jeki ingin ngucapin selamat tahun baru Hijriyah yang ke 1431 H, tak terasa yah, begitu cepatnya waktu berlalu, perasaan blum ngelakuin apa2 di tahun yang lalu eh sudah nongol lagi tahun yang baru, padahal perasaan bang jeki resolusi untuk tahun yang lalu aja belum tuntas, eh udah harus bikin resolusi lagi tahun ini hihi..dasar emang bang jeki itu the master of delay, alias hobi banget menunda2 pekerjaan hehe..

Kali ini bang Jeki ingin sedikit bercerita tentang tahun Hijriyah, yang dalam bahasa arabnya disebut At-taqwim al hijri, system penanggalan islam ini memiliki perbedaan mendasar tentang cara penghitungannya dengan penanggalan masehi. Penangalan Hijriyah menggunakan system kalender lunar (komariyah) yaitu penghitungan hari berdasarkan peredaran bulan, sedangkan kalender masehi dengan metode syamsiah atau penghitungan hari berdasarkan peredaran matahari. Penentuan dimulainya sebuah hari atau tanggal pada kalender Hijriyah berbeda dengan kalender masehi, dimana pada kalender masehi sebuah hari atau tanggal dimulai pada pukul 00.00 teng! waktu setempat, sedangkan pada system kalender Hijriyah , hari atau tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari di tempat tersebut.

Kalender Hijriyah juga dibangun berdsarkan rata-rata siklus sinodik bulan. Kalender lunar (qomariyah) ini juga memiliki jumlah bulan yang sama dengan kalender masehi, namun dalam penghitungan dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari) Hal ini lah yang menjelaskan kenapa 1 tahun dalam kalender Hijriyah lebih pendek sekitar 11 hari di banding dengan kalender masehi, Siklus sinodik bulan juga bervariasi, ini juga menyebabkan jumlah hari dalam satu bulan dalam kalender Hijriyah bergantuing pada posisi bulan, bumi dan matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi dan pada saat bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan matahari (perihelion). Sementara itu satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari matahari (aphelion). Nah dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan berubah-ubah (29-30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiganya , yaitu Bulan, Bumi dan Matahari.

Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke -29, maka jumlah hai pada bula tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus, bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari dan yang mana memiliki 30 hari, semuanya tergantung pada penampakan hilal. Ini tentunya berbeda dengan kalender masehi, dimana jumlah harinya sudah ditentukan pada bulan tertentu.
Tapi kenapa ya, umat muslim masih suka berselisih tentang penentuan hari raya? kalau yang ini sih lain lagi ceritanya, pertama2 yang harus dipahami adalah metode dalam penetuan yang digunakan.  Ada 2 Metode yang biasa digunakan untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriyah, yaitu Rukyat dan Hisab.
Rukyat adalah aktivitas yang mengamati visibilitras hilal, yaitu mengamati penampakan bulan sabit yang pertama kali tampak setelah bulan baru (ijtima).  Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan bantuan alat optik seperti teleskop.     Apabila hilal terlihat maka pada petang tersebut telah memasuki tanggal 1.
Hisab adalah melakukan perhitungan untuk menentukan posisi bulan secara matematis dan astronomis. Hisab merupakan alat bantu untuk mengetahui kapan dan dimana hilal (bulan sabit pertama setelah bulan baru) dapat terlihat.
Sebenarnya penentuan awal bulan tidak begitu dipermasalahkan, tetapi menjadi sangat signifikan apabila penentuan tersebut untuk bulan2 yang berkaitan dengan ibadah, seperti penentuan awal bulan ramadhan dan penentuan hari raya idul fitri dan idul adha.
2 Organisasi muslim terbesar di Indonesia (NU dan Muhammadiyah) memliki perbedaan tentang hal ini.   Bagi NU Landasan utama penetapan awal Ramadan dan hari raya oleh NU adalah ru'yaul hilal (pangamatan bulan sabit pertama). Bila pengamatan gagal karena gangguan awan atau lainnya dilakukan istikmal, menggenapkan bilangan bulan yang berjalan menjadi 30 hari.
Namun bagi Muhammadiyah, mereka  tidak peduli dengan hasil ru'yat. Muhammadiyah berpegang pada metode hisab dengan kriteria wujudul hilal. Yang mana dengan metode tersebut, asalkan menurut hisab, matahari telah lebih dulu terbenam daripada bulan, walaupun hanya berselisih satu menit atau kurang, telah dapat diputuskan masuknya bulan baru
Hal inilah yang menyebabkan seringnya ada perbedaan dalam melaksanakan ibadah seperti puasa atau penentuan hari raya idul fitri dan idul adha.
Begitulah bung, yang penting asas toleransi harus dikedepankan dalam menyikapi perbedaan pendapat tersebut, agar tidak menjadi perselisihan yang menjurus kepada perpecahan umat muslim di Indonesia.
Tapi,bagi bang Jeki ada makna yang lebih penting dalam tahun Hijriyah itu sendiri, yaitu makna perubahan dari keadaan yang kurang baik kepada situasi yang lebih baik, dalam ilmu manajemen populer dikenal dengan Change Management. Tanpa perubahan,  tahun baru atau tahun yang telah lalu tidaklah memberikan makna yang mendalam bagi seseorang, istilah nya nggak ngefek coy !.
ada sebuah syair yang cukup indah, tentang pergantian tahun Hijriyah, bang jeki nggak tahu siapa yang menggubah syair ini yang terispirasi dari peristiwa Hijrahnya Rasul dan Qs al-nur ;35.

Mentari Dzulhijjah menutup mata sudah. Rembulan 1 Muharram mengabarkan tahun baru. Jika hidupmu seperti pekat malam, yakinlah selalu ada rembulan dan bintang yang mencerahkan. Sepekat dan segelap apapun hidupmu, setitik cahayapun mampu mengusir ketakutanmu. Ditengah kegelapan hidup di mekkah dahulu, Rasul membawa sahabat-sahabatnya menjemput cahaya kota Madinah. Hijrah, mengubah hidup agar terarah. Hijrah, meneguhkan hidup diatas bimbingan cahaya. Allah adalah cahaya langit bumi, Allah adalah cahaya diatas cahaya (Qs al-nur ;35).


Selamat Tahun Baru 1431 H, semoga hidup kita kan lebih bermakna.  Amin



Selasa, 08 Desember 2009

Happy anti coruption daYs



Hari ini, 9 Desember adalah hari anti korupsi sedunia,  dan rencanaya di Indonesia akan dirayakan oleh para aktivis2 anti koruspsi, LSM, tokoh2 masyarakat dan elemen masyarakat lainnya akan turun ke jalan memperingati hari ini, sebagai wujud dari solidaritas dan keprihatinan mereka akan tindak pidana koruspsi di negeri ini yang masih tak kunjung surut..malah di beberapa daerah semaking menjadi2.  Hari ini adalah momentum yang tepat, untuk meriview kembali segala tindakan yang telah dilakukan pemerintah dalam memberantas kasus2 korupsi beserta derivatifnya, seperti sogok, suap, komisi dll.  Dan juga saat yang paling baik untuk menyatakan kepada para koruptor bahwa perlawanan rakyat tak kan pernah berhenti dalam memerangi korupsi di negeri ini.  Nah Bang Jeki ingin berpartisipasi dalam kegiatan ini, paling tidak dalam bentuk tulisan awut2 an ini hehe.  Soale bukan ape2,  bang jeki emang gak rela kalo negeri kita yang kaya raya, yang gemah ripah loh jinawi, dan  semoga baldatun toyibatun warrobbun ghofur ini terus diacak2 dan dikuras kekayaannya hanya untuk segelintir orang saja.  bang Jeki gak rela melihat kemisikinan masih menjadi bagian dari bangsa ini, kemelaratan seakan enggan pergi dan tak pernah terusik, gara2 uangnya ada, tapi dirampok sama koruptor!. kebangetan kan?  Cobalah untuk menengok sejenak ke bawah, contoh yang tepat dari dampak keberhasilan korupsi dinegeri ini,  banyak saudara kita yang serba kekurangan, tidur beratapkan langit dan berdinding angin, berlantaikan tanah dan berselimutkan duka dan kepedihan.  Mereka tidak berdaya, himpitan ekonomi dan sempitnya lapangan kerja telah menistakan diri mereka.  Sedangkan dana2 sosial yang harusnya diperuntukkan buat mereka, entah mampir dimana.  Yang lebih menyedihkan lagi banyak anak2 usia sekolah yang harus putus sekolah karena harus membantu orang tuanya dan membantu dirinya sendiri untuk dapat bertahan hidup di belantara ibukota.  Ya, mereka itu ada dimana2, mereka ada disekitar kita, mereka menjadi tukang semir, pengamen, pemulung, dan bahkan meminta2.  Mereka terpinggirkan, mereka kaum marjinal.  Mereka adalah bagian dari side effectnya korupsi.   Bang Jeki benar2 miris melihat kondisi ini, betapa tidak, di saat yang bersamaan, di tempat yang tidak berjauhan, pesta pora sedang terjadi, para koruptor tengah menikmati makan siang yang mewah di sebuah restoran yang mahal.  Dan disaat bersamaan anak dan istrinya tengah menikmati liburan yang eksotis di sebuah cottage setelah puas membelanjakan uang dengan shoping di mal2 negera tetangga.  Ironis memang, namun itulah kehidupan di negeri ini.  Paham materialisme telah menjadi panutan, kesuksesan seeorang diukur dari apa yang mereka miliki, rumah besar dan indah di kompleks yang elit, mobil2 mewah yang licin mengkilap seakan menunjukkan status seseorang di tengah masyarakat.  Tanpa peduli darimana mereka mendapatkannya, yang penting simbol2 keberhasilan telah melekat di diri mereka.
Perbuatan dan perilaku yang seperti ini yang bikin bang Jeki gerem2 garem.., bagaimana tidak, kalau seandainya mereka mendapatkan semua itu dari hasil manipulasi dan menilep'asi uang negara, (hallah opo iki rek!) sudah selayaknya mereka itu dihadirkan dengan paksa ke meja hijau, karena akibat ulah dan perbuatannya itu tidak hanya membikin negara ini sengsara, namun juga banyak anak2 bangsa yang sekarang menjadi terlunta2 akibat dana pembangunan yang tidak sampai ke tangan mereka, karena sudah lebih dulu dinikmati oleh mereka.   Korupsi yang sistemik telah mengeroposkan sendi2 kehidupan bangsa, bayangkan saja para koruptor2 tersebut sekarang sedang melenggang kangkung di negeri orang, tanpa bisa terjamah oleh tangan2 hukum kita,  dan saat ini setiap anak bangsa harus menanggung hutang jutaan rupiah akibat hutang luar negeri kita yang terus meningkat, karena negara harus menanggung beban hutang yang ditingalkan oleh koruptor2 tersebut.  (ingat kan skandal BLBI, yang telah menguras uang negara ratusan trilyun)
...dan cilokonya lagi kejadian itu sekarang terjadi lagi, dengan format yang baru dan modus yang berbeda namun essensinya tetap sama, bahwa perampokan uang negara telah terjadi, dalam jumlah yang besar dan di depan para petinggi negeri ini.  Negara telah menggelontorkan dana sebesar 6,7 trilyun di Bank Century dengan alasan untuk meyelamatkan bahaya sistemik akibat krisis dunia.  Seberapa besar kah bahaya sistemik itu sampai2 dana sebesar itu dikucurkan kepada bank yang sebenarnya hanya memiliki aset 6,9 trilyun namun juga memiliki kewajiban sebesar 13,7 trilyun ini ?
Wah untuk urusan ini bang Jeki, ora ngertos deh...soalnya uangnya banyak banget, kalo kata orang udah permainan tingkat tinggi jadi kudu ada ilmunya dulu baru bisa ngebahasnya.  Yang jelas uang negara harus dikembalikan dong kepada negara, okelah kalau sekarang dipakai untuk bailout pada Bank Century, tapi setelah itu ya harus dikembalikan, terserah mekanismenya seperti apa, yang penting uang itu harus balik lagi.  Banyak pihak menuntut diadakan investigasi pada kasus ini, dengan membentuk pansus DPR agar dapat menelusuri aliran jejak dana kucuran tersebut.  Bang jeki sih setuju aja, soalnya masyarakat butuh transparansi dan keterbukaan dalam pengelolaan uang negara, apalagi nlainya tidak sedikit bukan?  Dengan adanya investigasi ini , masing2 pihak dapat menjelaskan posisi mereka, Gubernur BI yang pada saat itu masih dijabat Pak Boediono dan Menteri Keuangan  Sri Mulyani dipersilahkan memberikan argumen2 mereka tentang bailout tersebut, yang tentunya dilengkapi dengan data2 pendukung sebagai pijakan mereka dalam mengambil keputusan itu, juga kepada Pihak2 yang namanya disebut2 sebagai penerima dana Bank Century khususnya tim kampanye SBY harus juga mengklarifikasi rumor yang berkembang dengan membuktikan bahwa isu itu tidak benar karena ini menyangkut kredibilitas kepemimpinan saat ini.  Masyarakatpun hendaknya mengedepankan presumption of innocence dalam menanggapi kasus ini, jangan mudah termakan agitasi dan provokasi dari pihak2 tertentu yang ingin mengambil keuntungan di situasi seperti ini. Semua harus disikapi dengan kepala dingin, jangan jadikan momentum hari anti korupsi sedunia ini menjadi upaya untuk memakzulkan pemerintahan sekarang, jangan jadikan hari ini hanya untuk menyerang lawan politiknya, tapi jadikan hari ini sebagai hari perlawanan bersama terhadap segala bentuk korupsi, jadikan hari ini sebagai tanda bahwa kita semua anak bangsa tidak rela bila korupsi terus bercokol dan bersemayam di negeri ini.  Dan untuk itu semua marilah kita jadikan momentum hari ini sebagai farewell party bagi  korupsi itu sendiri.   Go Away Korupsi, dan Jangan Kembali Lagi.  Kami ingin membangun bangsa ini, agar tidak ada lagi kemisikinan dan kebodohan yang mengakibatkan kemelaratan tak berkesudahan ini. 


Sabtu, 05 Desember 2009

Pusri dan Human Capital



Orang Palembang pasti tahu dengan PUSRI, pabrik pupuk urea pertama di indonesia yang merupakan kebanggaan dan salah satu landmark kota Palembang. Bukan hanya orang Palembang, mungkin masyarakat Indonesia banyak yang mengenal Pusri, karena Pusri memang perusahaan nasional yang memiliki kantor2 di beberapa daerah di Indonesia. Pusri sebuah perusahaan yang tetap eksis di usianya yang menginjak 50 tahun. suatu achievement dan effort tersendiri bagi suatu perusahaan dapat merayakan ultah yang ke 50 dengan tetap eksis dan berkiprah di tengah ramainya industri serupa dan gempuran pupuk2 impor dari negara2 lain.  Dulu bahkan sampe sekarang pun anak2 muda fresh graduate akan bangga apabila diterima bekerja di sana, bekerja di BUMN identik dengan gaji yang besar dan fasilitas yang memadai, belum lagi bonus akhir tahun yang menggiurkan hmm....menjadikan PT Pusri menjadi salah satu primadona para pencari kerja. Dulu Pusri pernah mengalami kejayaan yang luar biasa, seorang manajer pemasaran wilayah saja, apabila berkunjung ke suatu daerah wilayah kerjanya mendapat sambutan yang luar biasa, diperlakukan bak raja yang datang menyambangi sang rakyat. Mulai dari akomodasi dan trasnportasi bahkan oleh2 dan cindera mata kudu disiapkan oleh wilayah tersebut untuk membuat sang raja nyaman dan senang ketika berkunjung.  Itu baru manajer pemasaran, bagaimana dengan level di atas itu? tebak sendiri deh...hehe. Dan akibatnya PT Pusri yang dulunya jaya mulai terpuruk.
Tapi itu dahulu, sekarang Pusri tampil dengan budaya baru, corporate culturenya perlahan2 mulai bergeser dari pola2 primordial, sekarang lambat laun mulai ditinggalkan, baju birokrasi mulai berubah dengan profesionalisme, profit dikedepankan tanpa harus melupakan peran sosial Pusri dalam menyuplai kebutuhan pupuk bersubsidi untuk para petani.  Bagaimana itu bisa terjadi ? Adalah peran dari seorang Dirut PT Pusri, Ir. Dadang Heru Kodri, MM dalam menahkodai PT Pusri sejak tahun 2004 yang lalu. Perlahan-lahan beliau mulai melakukan efisiensi di lingkungan internal PT Pusri, mulai dari melakukan perampingan pada biaya perjalanan dinas, dimana level manager tidak lagi mendapatkan kelas bisnis ketika melakukan dinas luar, cukup kelas ekonomi sampai bentuk2 seremoni yang tidak begitu perlu mulai ditiadakan. Perubahan budaya tersebut bukanlah tanpa hambatan, perlu kiat khusus dalam melakukannya.  Pak dadang menegaskan bahwa kita tidak dapat merubah budaya tanpa mengungkap fakta brutalnya, "ini loh akibatnya jika kita menerapkan  budaya yang salah maka perusahaan akan menjadi seperti ini", atau memberikan benchmarking antara Pusri dan perusahaan lain yang telah menrapkan budaya yang baik dan dampaknya bagi perusahaan atau bahkan memberikan sanksi yang keras bagi mereka yang menolak suatu perubahan dengan jalan mendemosikan atau bahkan memecat sang karyawan.  Itu hanya sebagian kecil langkah yang telah dilakukannya dalam melakukan pembenahan di PT Pusri. Hal lain yang cukup mendesak untuk diperbaiki adalah laba PT Pusri yang semakin tergerus, bila tidak cepat dilakukan perbaikan tidak mustahil PT Pusri akan menambah deret panjang BUMN kita yang tak berdaya. Ada yang menarik dari data yang dikemukakan oleh pak Dadang, bahwa pada tahun 2004 laba PT Pusri terus merosot sampai pada tahun 2006 PT Pusri kehilangan laba sebesar 600 milyar. beliau merasa harus melakukan sesuatu, pasti ada yang salah dalam strategi yang dilakukan oleh perusahaan. Setelah melakukan evaluasi PT Pusri sulit untuk berkembang karena harus menjual 80 persen produksi mereka untuk kebutuhan pupuk pangan (bersubsidi) dan sisanya yang 20 persen dijual untuk industri dan perkebunan. Dari 80 persen pupuk untuk pangan yang dijual PT Pusri, laba yang diperoleh perusahaan hanya 5 persen,karena peraturan yang diterapkan pemerintah, PT Pusri harus menjual pupuknya hanya 10 persen dari HPP (harga pokok produksi). untuk sebuah industri, margin tersebut sangatlah kecil, namun PT Pusri cukup tertolong dari laba yang diperoleh dari penjualan yang 20 persen yaitu pupuk untuk industri dan perkebunan, disini PT Pusri mendapat keuntungan sebesar 65 persen.  Namun keuntungan tersebut tidak lah cukup bagi Pusri apabila perusahaan ini ingin lebih berkembang di kemudian hari.  Profit harus ditingkatkan agar perusahaan dapat tumbuh lebih baik dan melakukan ekspansi.  Arus globalisasi telah menghadang di depan mata dan perusahaan harus bersiap untuk menghadapinya jika tidak bisa jadi arus globalisasi menjadi tsunami yang dapat menenggelamkan PT Pusri untuk selama2nya. Threat sekaligus opportunity  yang bernama Globalisasi harus disikapi dengan penuh perhitungan dan strategi yang komprehensif.  Pusri harus meningkatkan profit mereka.  tinggal persoalannya adalah bagaimana caranya?  
Strategi yang paling mendasar adalah membangun Human Capital di PT Pusri itu sendiri. Apa sih Human Capital (HC) itu? HC adalah akumulasi keterampilan ,pengalaman, wisdom dan kemampuan sesorang atau employee pada suatu organisasi yang merupakan dasar bagi kesuksesan mereka atau bisa juga diartikan sebagai semua kemampuan yang dimiliki individu baik dari segi intelejensi, keterampilan, pelatihan, pendidikan dan pengalaman sepanjang hidupnya yang dapat diaplikasikan pada lingkungan kerja mereka untuk menciptakan nilai yang real bagi perusahaan. Bukan suatu perkara yang mudah untuk mendevelop HC, butuh waktu dan energi yang banyak untuk merealisasikannya.  Dengan mengembangkan HC perlahan-lahan PT Pusri mulai bangkit dari keterpurukan.  Laba mulai merangkak naik hingga pada tahun 2007 laba PT Pusri meningkat 2 kali lipat dari tahun sebelumnya.  Strategi dalam pengembangan SDM semakin menjadi prioritas, mulai dalam proses rekrutmen pegawai, PT Pusri menjalin kerjasama dengan Balitbang UNSRI untuk menyaring calon2 karyawan yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan.  disamping itu juga meminimalisir kemungkinan praktek2 KKN yang mungkin dilakukan oleh karyawan PT Pusri ketika proses rekrutmen.  Penunjukan lembaga independen merupakan langkah maju sekaligus part of integrity dari seorang Dadang Heru Kodri.  Alokasi biaya untuk pelatihan juga semakin meningkat, walaupun sebelumnya hasil dari pelatihan sering dipertanyakan karena kurang memberikan kontribusi bagi perusahaan, Namun sekarang berbeda, pelatihan2 yang telah dilasanakan, secara berkala terus dimonitor manfaatnya bagi perusahaan. Training manager secara aktif terus melakukan fungsi konseling dan guiding bagi karyawan untuk merefresh kembali materi2 yang pernah diberikan.  Dan masih banyak lagi contoh2 dari develop HC yang telah dilakukan di PT Pusri, yang jelas hasil dari pengembangan HC pun mulai terlihat jelas, ini dapat dilihat dari pencapaian kinerja karyawan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.  Dengan modal Human Capital yang baik dan terlatih ini PT Pusri akan semakin mudah dalam mengimplementasikan program2 kerjanya  dan tentu lebih siap dan yakin dalam menyongsong era globalisasi (borderless zone) di masa yang akan datang.

Rabu, 02 Desember 2009


THE “PaluGada” CONCEPT

Kalangan surfer internet pasti sudah hapal betul dengan situs web yang satu ini… Amazon.com, sebuah perusahaan web yang beralamatkan di seattle, amerika. Situs web ini didirikan pada tahun 1994 namun baru    resmi launching secara online pada tahun 2005. Pendirinya Jeffrey P. Bezos, seorang sarjana ilmu computer dan teknik listrik lulusan Princeton university. Awalnya ia pernah bekerja di Wall Street di bagian yang berhubungan dengan computer.. Setelah di Wall Street dia sempat pindah kerja ke D.E. Shaw & Co. dan akhirnya mendirikan Amazon.com. Saat ini ini karyawannya di seluruh dunia mencapai 14000 orang Amazon.com adalah sebuah situs web yang menawarkan berbagai macam produk dengan harga yang kompetitif dan jangkauan yang super luas.  Mengapa dinamakan amazon.com, karena Jeff ingin perusahaannya seperti sungai Amazon yang mampu menampung 20% air bersih dunia. Jadi ia mengharapkan perusahaan ini kelak akan menjadi perusahaan yang menguasai 20% pasar dunia.  Dan sekarang impian itu tinggal menunggu waktu.  Saat ini coverage Amazon melintasi 5 benua dan multi bangsa dengan item produk yang mencapai puluhan ribu lebih, semua item produk itu dapat dipesan oleh pelanggan Amazon di seluruh dunia. Bayangkan item produk yang dimiliki oleh amazon, mungkin amazon pada saat itu satu2nya perusahaan yang menjual item terbanyak di seluruh dunia. Pada awalnya amazon.com hanyalah situs yang menjual buku secara online, namun diversifikasi dengan cepat dilakukan amazon dengan menjual produk-produk lain seperti DVD, kaset, CD music bahkan pelelangan berbagai produk. Bagaimana mereka bisa berkembang dengan begitu pesat, strategi seperti apa yang jeff bezoz terapkan dalam mengembangkan usaha ini..tentu kita ingin tahu bukan, kalo McDonald dengan system RayCroc dan Hamburger Universitynya, maka Amazon pun memiliki jalan sendiri dalam mengembangkan usaha mereka, salah satunya dengan melakukan Integrated Marketing Communication yang fokus untuk mengendalikan semua bentuk komunikasi yang disebarkan perusahaan kepada publik agar semua informasi itu tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya, sehingga akan membuyarkan informasi utama yang ingin disampaikan perusahaan. Amazon.com adalah Perusahaan yang andal dalam menggunakan IMC, dimana perusahaan selalu fokus dalam menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggannya masing-masing. Kebutuhan pelanggan berbeda dan mereka semua bisa mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Situs Amazon.com menyediakan halaman personal berisi produk-produk yang relevan dengan produk-produk yang pernah dibeli kepada semua pelanggannya. Ini bisa dilakukan karena adanya teknologi canggih yang mengelola database pelanggan secara baik dan updated. Selain itu, mereka juga mengirimkan e-mail personal mengenai perjanjian atau produk-produk baru yang mempunyai kemiripan dengan produk yang pernah dibeli oleh sang pelanggan. Amazon.com juga menawarkan kepada para blogger sebuah peluang untuk bisa mencantumkan daftar tentang buku atau review buku di blog mereka masing-masing. Pokoknya semua kebutuhan kita dan yang akan kita butuhkan nanti telah disediakan oleh amazon.com dengan mengidentifikasi kebutuhan kita melalui produk yang pernah kita beli. Hebat bukan!..,
nah berkaca dari Amazon.com, Bang jeki jadi ingat teman bangk jeki yang namanya pa'ul, pria keturunan batak yang pandai bergaul dan juga pandai ngecap, ia selalu mempunyai informasi tentang apa yang kita butuhkan, mulai dari informasi tentang badut untuk ultah, catering yang murah, service ac bergaransi, tempat makan yang enak dan ekonomis sampe sedot wc yang nggak bau, semuanya bisa kita dapat dari si pa'ul. Untuk menampung data basenya si pa'ul selalu menenteng buku telpon dan alamat “rekanannya” itu, ia juga melengkapai hpnya dengan memori card berkapasitas besar untuk menampung semua data klien dan rekanannya. Itu semua adalah salah satu cara yang pa'ul lakukan dalam meberikan layanan informasi kepada para kliennya. Uniknya lagi klien si pa'ul lintas sektoral dan lintas usia, mulai dari anak SD sampe kalangan pria dewasa, mulai dari tukang Koran, ibu rumah tangga sampe pejabat kelurahan. Pokoknya pa'ul cukup populer di lingkungannya karena kepiawaiannya dalam mendapatkan dan mengelola informasi yang dia miliki. Wajar aja kalo si pa'ul dijuluki orang “PaluGada” yang berarti Pa lo mau Gue ada, persis kayak amazon bukan..(maksa banget yah), walaupun mungkin konteks dan dimensinya sangat berbeda..tapi paling tidak pa'ul memiliki semangat dan intuisi dalam menangkap peluang, yaitu menjual suatu produk tanpa harus memiliki produk tersebut.

Minggu, 22 November 2009

Nek Minah...cermin penegakan hukum di negeri kita




Sudah tau kan tentang nek minah, sosok yang cukup menghebohkan minggu2 belakangan ini. Nek minah seorang perempuan desa biasa, sudah sepuh dan tidak bisa berbahasa indonesia dengan baik, maklum ia menggunakan bahasa jawa sebagai bahasanya sehari2. Namun saat ini nek minah mendadak terkenal sebab nenek sepuh ini dijatuhi hukuman 1 bulan 15 hari karena mencuri 3 butir buah kakao milik sebuah perkebunan kakao dimana tempat dia bekerja sebagai buruh harian. hanya 3 butir saja tidak lebih! dan nek minah harus dihukum 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan 3 bulan. Hakim yang memutuskan perkara ini pun tak kuasa menahan harunya ketika harus membacakan vonis tersebut, hakim itu menitikkan air matanya mungkin ia merasa seharusnya perkara ini tidak semestinya sampai di pengadilan. Memang nek minah tidak harus mendekam di penjara, dia hanya dikenakan wajib lapor selama 3 bulan sesuai dengan masa percobaannya dan si nenek jangan sampai melakukan kegiatan yang melanggar hukum pada masa percobaan tersebut...,kalo dilanggar wah bisa-bisa si nenek menjadi penghuni tetap hotel prodeo. Dari penjelasan nek minah alasan dia mencuri buah kakao tersebut untuk dijadikan bibit yang nantinya akan ditanam di kebunnya. Namun aksinya tersebut dipergoki oleh sang mandor kebun, yang memintanya untuk mengembalikan buah kakao yang telah dipetik oleh nek minah tersebut. Nek minah dengan perasaan menyesal dan diiringi permohonan maaf telah menyerahkan buah kakao tersebut kepada sang mandor. Nek minah berfikir masalah itu sudah selesai, clear..dan ia beraktivitas seperti biasa.., namun ia kaget bukan kepalang ketika mendapat panggilan dari polisi bahwa ia dituduh melakukan pencurian. Nek minah hanya penduduk desa biasa yang tidak makan bangku sekolahan, apalagi ngerti hukum. Ia tidak mengerti kenapa perbuatannya itu menjadi masalah yang begitu besar hingga ia harus berurusan dengan pihak kepolisian..usut punya usut ternyata pihak perkebunan melaporkan perbuatannya beberapa hari yang lalu kepada polisi dan nek minah harus mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut. Pihak perkebunan berdalih bahwa nek minah harus menerima hukuman yang setimpal agar memberikan efek jera bagi mereka yang memiliki niatan yang sama..ini semata-mata mereka lakukan agar menjadi presedence bagi yang lain. Pertanyaan bagi kita pantaskah hal tersebut di ditujukan untuk memberikan hukuman kepada seorang nenek yang renta? yang hanya ingin menanam pohon kakao di kebunnya dengan harapan mungkin anak cucunya dapat menikmatinya kelak, kalau ia sendiri mungkin tak sempat menikmati hasilnya dikarenakan uzurnya usia. Pantaskah perkebunan melakukan hal tersebut padahal sang nenek telah mengembalikan apa yang bukan menjadi haknya kepada sang mandor? mungkin kita sependapat bahwa kejadian ini adalah kejadian kecil yang dibesar2kan dan dapat dengan mudah diselesaikan secara kekeluargaan, tak perlu membuat si nenek harus dimajukan ke meja pengadilan atas tuntutan 3 buah buah kakao yang telah dikembalikannya dan harganya hanya Rp.2000,- saja!. si nenek mungkin salah karena melakukan hal tersebut tapi seharusnya perusahaan juga melakukan kajian internal tentang peran perusahaan bagi masyarakat sekitarnya. bagaimana CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan terhadap masyarakat sekitar? apakah perusahaan juga sudah melaksanakan kewajiban mereka untuk memberdayakan masyarakat sekitar perkebunan mereka, Hal ini patut dipertanyakan, karena orang seperti nek minah saja harus berusaha mencuri buah kakao untuk dijadikan bibit dan ditanam di kebunnya. Bukankah seharusnya perusahaan yang memberikan bantuan bibit bagi penduduk sekitar kebun agar mereka dapat juga membudidayakan kakao tersebut. ini malah sebaliknya malah ingin memenjarakan seorang nenek yang ingin berusaha turut membudidayakan kakao demi sebuah cita2 untuk kehidupan yang lebih baik. Sungguh ironis kejadian ini ketika pemerintah sedang menggalakkan dan menumbuhkan minat masyarakat untuk menanam kakao dan mengembangkan produk olahannya malah ada perusahaan yang berbuat kontraproduktif terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar. Kalaulah nek minah mengambil kakao itu dalam jumlah yang banyak dan digunakan untuk kepentingan yang konsumtif mungkin masyarakat akan menilai dengan perspektif yang berbeda, tapi ini....ya sudahlah...potret seperti ini bukan yang pertama kali, tapi selalu saja berulang. Bang jeki jadi gregetan dan marah (tapi hanya lewat tulisan aja hehe)karena setiap perusahaan seharusnya memiliki program community development yang bertujuan untuk menjalin komunikasi yang baik antara penduduk, pihak perusahaan dan pemerintah dalam menjaga keharmonisan diantara mereka. Dan bang Jeki mau usul, hendaknya pihak yang berwajib juga menindak perusahaan tersebut yang telah berbuat semena-mena terhadap masyarakat kecil dengan menggunakan power dan resources yang mereka miliki untuk melakukan praktek2 intimidasi terhadap penduduk yang tidak memiliki apa-apa selain semangat untuk berusaha seperti nek minah. apalah artinya buah kakao seharga 2000 rupiah buat perusahaan kalau dibandingkan dengan manfaatnya buat nek minah yang memerlukannya..dan juga apakah tidak ada lagi budaya saling memaafkan dalam konteks antar sesama manusia. Bang jeki cuma berharap ada Blessing Disguise dalam peristiwa ini, semoga di masa yang akan datang hukum kita tidak hanya ditegakkan pada masyarakat kecil yang tidak mampu tapi juga berdaya dan perkasa ketika harus berhadapan dengan mereka yang memiliki pengaruh dan gelimang harta.

Minggu, 15 November 2009

service exelent = hasil exelent !




Sering bepergian keluar kotakah anda? atau mungkin traveling ke luar negeri..pasti kita membutuhkan jasa layanan yang satu ini bukan..yup...hotel atau penginapan bisa juga wisma ataupun quest house atau apapun namanya..mereka memberikan suatu layanan yaitu menyediakan tempat tinggal sementara bagi kita selama kita bepergian ke suatu daerah. Tentu saja bentuk layanan dan fasilitas berbeda-beda, tergantung lembaran rupiah yang kita miliki. Ada yang hanya menyediakan tempat tidur saja, (yang ini biasanya untuk kalangan backpacker) tapi banyak juga yang menawarkan fasilitas lain...mulai dari room yang eksklusif dan luxury sampai dengan suite-suite yang menawarkan kemewahan. dan ratenya semalam bisa mencapai jutaan bahkan puluhan juta rupiah per malam..wow fantastico bukan! kebanyakan hotel2 berbintang memiliki fasilitas kebugaran sendiri seperti kolam renang, fitness centre dan spa serta sauna sebagai sarana untuk memanjakan para tamu mereka, merileksasi segala kepenatan setelah seharian meeting ataupun round2 dan shoping di tempat2 keramaian di kota yang dikunjungi. Nah bang jeky ingin cerita kalo bang jeky baru saja ke salah satu hotel yang cukup mewah dan berkelas di kota palembang, namanya Jayakarta daira hotel. hotel ini berbintang 4 (jenderal kalee), dengan lay out yang mengadopsi konsep mal yang minimalis..menanamkan image akan keserhanaan namun tetap berkelas. Jayakarta Daira hotel baru yang mencoba untuk berkompetisi di tengah hiruk pikuknya bisnis serupa di Palembang saat ini.., sebut saja The Aryaduta Hotel dan Novotel yang merupakan internasional chain hotel yang beroperasi di Palembang lebih dulu..belum lagi Horizon, local chain yang juga telah lama beroperasi disana. Sebagai pemain baru tentunya Jayakarta Daira harus lebih agresive dalam merebut market share berbagai strategi dilakukan perusahaan untuk itu. Salah satunya Service Exelent, meminjam konsep The Flower of Services rumusan Christopher Lovelock, layanan bisa dianalogikan sebagai delapan daun bunga yang melekat pada setiap penawaran produk: informasi, konsultasi, order taking, hospitality, caretaking, exceptions, billing dan pembayaran. The Jayakarta Daira paham betul dengan konsep ini dan mereka suskses mengimplementasikannya melalui karyawan2nya yang terlatih, mulai dari keramahan front officenya, wake up caller untuk membangunkan tamunya, pick up laundry service..ataupun offering menu yang ada di divisi Food and beverage mereka. semua dilakukan dengan penuh ketulusan. Konsep ini pun menjadi salah satu budaya perusahaan yang harus dijiwai oleh semua karyawannya. Dan saat ini hotel The Jayakarta Daira Palembang adalah hotel dengan The Highest Occupation di kota empek2 itu, hal ini mengindikasikan bahwa layanan prima yang diterapkan oleh manajemen telah membuahkan hasil yang juga prima