Minggu, 22 November 2009

Nek Minah...cermin penegakan hukum di negeri kita




Sudah tau kan tentang nek minah, sosok yang cukup menghebohkan minggu2 belakangan ini. Nek minah seorang perempuan desa biasa, sudah sepuh dan tidak bisa berbahasa indonesia dengan baik, maklum ia menggunakan bahasa jawa sebagai bahasanya sehari2. Namun saat ini nek minah mendadak terkenal sebab nenek sepuh ini dijatuhi hukuman 1 bulan 15 hari karena mencuri 3 butir buah kakao milik sebuah perkebunan kakao dimana tempat dia bekerja sebagai buruh harian. hanya 3 butir saja tidak lebih! dan nek minah harus dihukum 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan 3 bulan. Hakim yang memutuskan perkara ini pun tak kuasa menahan harunya ketika harus membacakan vonis tersebut, hakim itu menitikkan air matanya mungkin ia merasa seharusnya perkara ini tidak semestinya sampai di pengadilan. Memang nek minah tidak harus mendekam di penjara, dia hanya dikenakan wajib lapor selama 3 bulan sesuai dengan masa percobaannya dan si nenek jangan sampai melakukan kegiatan yang melanggar hukum pada masa percobaan tersebut...,kalo dilanggar wah bisa-bisa si nenek menjadi penghuni tetap hotel prodeo. Dari penjelasan nek minah alasan dia mencuri buah kakao tersebut untuk dijadikan bibit yang nantinya akan ditanam di kebunnya. Namun aksinya tersebut dipergoki oleh sang mandor kebun, yang memintanya untuk mengembalikan buah kakao yang telah dipetik oleh nek minah tersebut. Nek minah dengan perasaan menyesal dan diiringi permohonan maaf telah menyerahkan buah kakao tersebut kepada sang mandor. Nek minah berfikir masalah itu sudah selesai, clear..dan ia beraktivitas seperti biasa.., namun ia kaget bukan kepalang ketika mendapat panggilan dari polisi bahwa ia dituduh melakukan pencurian. Nek minah hanya penduduk desa biasa yang tidak makan bangku sekolahan, apalagi ngerti hukum. Ia tidak mengerti kenapa perbuatannya itu menjadi masalah yang begitu besar hingga ia harus berurusan dengan pihak kepolisian..usut punya usut ternyata pihak perkebunan melaporkan perbuatannya beberapa hari yang lalu kepada polisi dan nek minah harus mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut. Pihak perkebunan berdalih bahwa nek minah harus menerima hukuman yang setimpal agar memberikan efek jera bagi mereka yang memiliki niatan yang sama..ini semata-mata mereka lakukan agar menjadi presedence bagi yang lain. Pertanyaan bagi kita pantaskah hal tersebut di ditujukan untuk memberikan hukuman kepada seorang nenek yang renta? yang hanya ingin menanam pohon kakao di kebunnya dengan harapan mungkin anak cucunya dapat menikmatinya kelak, kalau ia sendiri mungkin tak sempat menikmati hasilnya dikarenakan uzurnya usia. Pantaskah perkebunan melakukan hal tersebut padahal sang nenek telah mengembalikan apa yang bukan menjadi haknya kepada sang mandor? mungkin kita sependapat bahwa kejadian ini adalah kejadian kecil yang dibesar2kan dan dapat dengan mudah diselesaikan secara kekeluargaan, tak perlu membuat si nenek harus dimajukan ke meja pengadilan atas tuntutan 3 buah buah kakao yang telah dikembalikannya dan harganya hanya Rp.2000,- saja!. si nenek mungkin salah karena melakukan hal tersebut tapi seharusnya perusahaan juga melakukan kajian internal tentang peran perusahaan bagi masyarakat sekitarnya. bagaimana CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan terhadap masyarakat sekitar? apakah perusahaan juga sudah melaksanakan kewajiban mereka untuk memberdayakan masyarakat sekitar perkebunan mereka, Hal ini patut dipertanyakan, karena orang seperti nek minah saja harus berusaha mencuri buah kakao untuk dijadikan bibit dan ditanam di kebunnya. Bukankah seharusnya perusahaan yang memberikan bantuan bibit bagi penduduk sekitar kebun agar mereka dapat juga membudidayakan kakao tersebut. ini malah sebaliknya malah ingin memenjarakan seorang nenek yang ingin berusaha turut membudidayakan kakao demi sebuah cita2 untuk kehidupan yang lebih baik. Sungguh ironis kejadian ini ketika pemerintah sedang menggalakkan dan menumbuhkan minat masyarakat untuk menanam kakao dan mengembangkan produk olahannya malah ada perusahaan yang berbuat kontraproduktif terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar. Kalaulah nek minah mengambil kakao itu dalam jumlah yang banyak dan digunakan untuk kepentingan yang konsumtif mungkin masyarakat akan menilai dengan perspektif yang berbeda, tapi ini....ya sudahlah...potret seperti ini bukan yang pertama kali, tapi selalu saja berulang. Bang jeki jadi gregetan dan marah (tapi hanya lewat tulisan aja hehe)karena setiap perusahaan seharusnya memiliki program community development yang bertujuan untuk menjalin komunikasi yang baik antara penduduk, pihak perusahaan dan pemerintah dalam menjaga keharmonisan diantara mereka. Dan bang Jeki mau usul, hendaknya pihak yang berwajib juga menindak perusahaan tersebut yang telah berbuat semena-mena terhadap masyarakat kecil dengan menggunakan power dan resources yang mereka miliki untuk melakukan praktek2 intimidasi terhadap penduduk yang tidak memiliki apa-apa selain semangat untuk berusaha seperti nek minah. apalah artinya buah kakao seharga 2000 rupiah buat perusahaan kalau dibandingkan dengan manfaatnya buat nek minah yang memerlukannya..dan juga apakah tidak ada lagi budaya saling memaafkan dalam konteks antar sesama manusia. Bang jeki cuma berharap ada Blessing Disguise dalam peristiwa ini, semoga di masa yang akan datang hukum kita tidak hanya ditegakkan pada masyarakat kecil yang tidak mampu tapi juga berdaya dan perkasa ketika harus berhadapan dengan mereka yang memiliki pengaruh dan gelimang harta.

Minggu, 15 November 2009

service exelent = hasil exelent !




Sering bepergian keluar kotakah anda? atau mungkin traveling ke luar negeri..pasti kita membutuhkan jasa layanan yang satu ini bukan..yup...hotel atau penginapan bisa juga wisma ataupun quest house atau apapun namanya..mereka memberikan suatu layanan yaitu menyediakan tempat tinggal sementara bagi kita selama kita bepergian ke suatu daerah. Tentu saja bentuk layanan dan fasilitas berbeda-beda, tergantung lembaran rupiah yang kita miliki. Ada yang hanya menyediakan tempat tidur saja, (yang ini biasanya untuk kalangan backpacker) tapi banyak juga yang menawarkan fasilitas lain...mulai dari room yang eksklusif dan luxury sampai dengan suite-suite yang menawarkan kemewahan. dan ratenya semalam bisa mencapai jutaan bahkan puluhan juta rupiah per malam..wow fantastico bukan! kebanyakan hotel2 berbintang memiliki fasilitas kebugaran sendiri seperti kolam renang, fitness centre dan spa serta sauna sebagai sarana untuk memanjakan para tamu mereka, merileksasi segala kepenatan setelah seharian meeting ataupun round2 dan shoping di tempat2 keramaian di kota yang dikunjungi. Nah bang jeky ingin cerita kalo bang jeky baru saja ke salah satu hotel yang cukup mewah dan berkelas di kota palembang, namanya Jayakarta daira hotel. hotel ini berbintang 4 (jenderal kalee), dengan lay out yang mengadopsi konsep mal yang minimalis..menanamkan image akan keserhanaan namun tetap berkelas. Jayakarta Daira hotel baru yang mencoba untuk berkompetisi di tengah hiruk pikuknya bisnis serupa di Palembang saat ini.., sebut saja The Aryaduta Hotel dan Novotel yang merupakan internasional chain hotel yang beroperasi di Palembang lebih dulu..belum lagi Horizon, local chain yang juga telah lama beroperasi disana. Sebagai pemain baru tentunya Jayakarta Daira harus lebih agresive dalam merebut market share berbagai strategi dilakukan perusahaan untuk itu. Salah satunya Service Exelent, meminjam konsep The Flower of Services rumusan Christopher Lovelock, layanan bisa dianalogikan sebagai delapan daun bunga yang melekat pada setiap penawaran produk: informasi, konsultasi, order taking, hospitality, caretaking, exceptions, billing dan pembayaran. The Jayakarta Daira paham betul dengan konsep ini dan mereka suskses mengimplementasikannya melalui karyawan2nya yang terlatih, mulai dari keramahan front officenya, wake up caller untuk membangunkan tamunya, pick up laundry service..ataupun offering menu yang ada di divisi Food and beverage mereka. semua dilakukan dengan penuh ketulusan. Konsep ini pun menjadi salah satu budaya perusahaan yang harus dijiwai oleh semua karyawannya. Dan saat ini hotel The Jayakarta Daira Palembang adalah hotel dengan The Highest Occupation di kota empek2 itu, hal ini mengindikasikan bahwa layanan prima yang diterapkan oleh manajemen telah membuahkan hasil yang juga prima

Indomie..Indorasa




baru2 ini bang jeky punya kesempatan mengunjungi perusahaan mi instan terbesar yang dimiliki oleh indonesia apa lagi kalo bukan indofood, sebuah perusahaan di bawah grup salim yang memiliki varian mie terbanyak, bermacam2 rasa mulai dari rasa soto, rasa kari, rasa ayam bawang, rasa daging sapi, kemudian ada juga mie goreng lengkap dengan berbagai macam rasa, juga ada yang bentuk kemasannya seperti gelas yang diberi label pop mie dan ada juga mie yang tidak instan alias mie yang tidak menyertakan bumbu dalam kemasannya seperti mie telur dll sebagainya, pokoknya komplit, plit plit. Yang patut kita banggakan adalah rasa-rasa dari mie tersebut mewakili keberagaman nuansa khas kuliner yang dimiliki indonesia..misalnya rasa sotonya ada yang rasa soto medan, soto banjar, soto betawi, dll semuanya mewakili budaya kuliner daerahnya masing-masing. ada mie celor palembang, ada mie goreng cakalang dan juga ada rasa sate...sungguh suatu terobosan yang ruarrr biasa dalam dunia per mie an. indofood sadar betul akan kekayaan kuliner yang dimiliki oleh indonesia, mereka melakuakan survey dan investigasi yang cukup mendalam ketika melihat potensi yang begitu besar namun belum dikelola secara maksimal. tentu menarik bagi kita untuk mengetahui bagaimana sebuah perusahaan besar seperti indofood ini mengelola dan mempertahankan market share nya sehingga tetap menjadi market leader di industri mie instan, salah satunya, ya itu tadi...diversifikasi produk yang nasionalis dgn mengangkat budaya kuliner daerah dalam penciptaan varian-varian baru mereka sehinga menjadikan indomie memiliki keungulan kompetitif dibanding pesaing2nya, diversifikasi rasa yang mereka lakukan sangat membumi dengan masyarakat indonesia, dengan cita rasa nusantara yang menjadi konsepnya tidak mengurangi nilai ekonomis perusahaan malah menciptakan brand awareness tersendiri di mata masyarakat. Ada lagi yang menarik yang dapat kita cermati, bagaimana perusahaan mie terbesar ini memenuhi suplai bahan bakunya, yang komponen utamanya adalah terigu yang kita tahu terbuat dari gandum.., setau bang jeky gandum adalah tanaman yang tidak sesuai untuk dibudidayakan di negara kita. berdasarkan syarat tumbuhnya, gandum tidak akan dapat tumbuh secara optimal di iklim tropis seperti negara kita. beberapa penelitian telah dilakukan, gandum dapat tumbuh dengan baik secara vegetatif namun ketika memasuki fase generatif,hasil yang kita didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan. Nah bagimana perusahaan mengatasi kendala tersebut, supply chain management yang seperti apa yang diterapkan oleh perusahaan??..indofood mengatasinya dengan membikin pabrik penggilingan biji gandum untuk memproses biji gandum yang mereka impor. selain untuk kebutuhan mereka sendiri gandum yang sudah diolah tersebut juga mereka pasarkan untuk masyarakat umum, dibawah bendera anak perusahaannya Bogasari, indofood dapat dengan leluasa memenuhi kebutuhan raw material mereka, ketersediaan akan tepung terigu yang mereka butuhkan dapat terjamin kontinuitas suplainya. Disamping itu juga perusahaan mendapatkan profit yang tak kalah besarnya di bisnis pendukung mereka ini, industri-industri lain baik skala menengah dan kecil yang bahan bakunya menggunakan tepung terigu semakin tumbuh di semua belahan bumi tercinta ini,mulai dari pabrik-pabrik roti sampai pedagang mie ayam keliling merasakan manfaatnya. Selain bogasari indofood juga mengakuisisi perusahaan perkebunan london sumatera (lonsum) dan menjadi pemegang saham mayoritas, setelah mereka melakukan tukar guling saham antara keluarga Salim (indofood)dan keluarga sariatmaja (pemilik sctv) dimana keluarga sariatamaja menukarkan saham mereka di PP Lonsum (perkebunan) dan sebagai gantinya mereka mendapatkan saham di Indosiar, perusahaan media milik keluarga Salim. Dari peristiwa ini kita melihat adanya keinginan masing2 keluarga baik keluarga Salim maupun keluarga Sariatmaja untuk mengoptimalkan perusahaan mereka dengan melakukan ekspansi bisnis namun tetap concern pada core bussiness mereka. Yang mereka lakukan adalah bisnis baru mereka harus mendukung dan didukung oleh bisnis mereka yang ada sekarang sehingga akselerasi pertumbuhan usaha dan bisnis yang inginkan perusahaan dapat dengan mudah dicapai.

Jumat, 13 November 2009

Cicak...i love u full



ufph...kpk versus polri dan kejaksaan beritanya trus-trusan menghiasi semua media di negeri ini..ya koran, radio dan tv...tiap hari coy...sampe bingung mau milih chanel tv yang mana, ini berita tetep aja nongol. memang sih beritanya top punya, tentang dugaan rekayasa kriminalisasi kpk yang dilakukan oleh polri dan kejaksaan.. wah,,,yg bener aja bro...pikiran orang awam gak mungkin kan institusi2 yang menjadi simbol penegakan keadilan di negeri ini bertikai gara2 diantara mereka dianggap kriminal wrakadah..piye toh.., tapi bang jeki yakin ada asap pasti ada api..maksudnya gak mungkin ini berita gak ada sumbernya...apalagi mereka2 yang bertikai itu bukan orang sembarangan coy...pejabat..sosok yang jadi panutan di negeri ini. usut-punya usut ini berita didapet dari pimpinan kpk non aktif yang sekarang penghuni sementara hotel prodeo di mabes polri, bang AA.. tp kok kenapa ya bang AA tega menuduh institusinya sendiri dan teman2nya menerima suap?..apa karena bang AA tau persis kejadiannya? wallahu alam semuanya masih gelap..ibarat hijab yang belum terbuka.
tapi dari semua peristiwa-peristiwa yang terjadi akhir2 ini, bang jeki bener2 prihatin dan nelangsa terhadap potret buram dunia penegak keadilan kita.., mereka adalah garda terdepan yang seharusnya menjadi pengayom dan tempat berlindung bagi masyarakat indonesia untuk menyampaikan dan menumpahkan segala permasalahan hukum yang dialami oleh rakyatnya...tapi mereka malah bertengkar dan saling menjatuhkan. terlepas dari salah atau tidaknya, pertikaian ini harus dihentikan sesegera mungkin.. bang jeki udah mau huek..melihat masalah ini belum berkesudahan.. terus terang bang jeki sih lebih memilih menjadi cicak tapi cicak yang dapat menelan nyamuk-nyamuk korupsi daripada jadi buaya tapi ditipu dan diperdaya terus sama si kancil..iya kan?
kalau diamati lebih jauh..memang si cicak lebih bersih bro, dan kinerjanya sdh terbukti dalam 1 dekade ini..banyak sudah para Kxxxxxptor di negeri ini yang sudah jadi mangsanya...mulai dari anggota dpr,bupati, walikota, petinggi kejaksaan dan polri de el el semua sudah disikat sama si cicak, pokoke diberantas kabeh... nah bang jeki mmulai beranalisa (cieee) jgn2 nih cicak mau di habisin oleh musuh2nya yang kebanyakan berkantong tebal karena merasa terganggu dgn sepak terjangnya yang maen hantam kromo tanpa tedeng aling2 semua disikat ciaaat...,pokoknya belum ada institusi yang punya nyali kayak si cicak ini sebelumnya, jadi wajar kan kalo sang cicak pun menjadi musuh bersama. nah yang ini bang jeki bener2 gak setuju kalo memang alasan2 tersebut digunakan oleh mereka2 yang merasa terganggu dgn kiprah sang cicak hingga membikin suatu rencana rekayasa agar si cicak dicoreng mukanya oleh tindakan2 pidana yang dilakukan oleh pimpinan2 institusi cicak itu..seolah2 mereka menggunakan kekuasaan mereka untuk memeras orang lain yang sedang memiliki perkara di lembaga itu..dan berita yang beredar sekarang telah menggiring opini masyarakat ke arah situ..(bang jeki jg ikut2 an tergiring).. ada dugaan upaya kriminalisasi terhadap lembaga kpk. wah kalo bener-bener dugaan ini nyata adanya pak SBY harus turun gunung dong jgn hanya mengamati dari menara gadingnya karena ini dampaknya sangat luas terhadap kepercayaan masyarakat terhadap institusi2 tersebut. jangan sampai opini negatif masyarakat terakumulasi hingga tersalur dalam bentuk yang anarkis dan destruktif ( walah ribet ngomongnya).
tapi bang jeki masih menyimpan harapan bahwa semua yang dituduhkan tersebut tidak benar, kpk tidak terbukti menyalahgunakan wewenang, polisi dan jaksa pun tidak terbukti merekayasa, semua hanya berpegang pada kebenaran yang menjadi tugas dan fungsi mereka, motivasi kpk hanyalah untuk menyelamatkan uang negara hingga mereka tak perlu dibatasi dalam kewenangan, semua bisa dilakukan asal uang negara dapat selamat dan para tikus2 koruptor terpenjara di nusa kambangan yang indah..bang jeki yakin rakyat pasti memakluminya, untuk kepentingan yang lebih besar. begitu juga polri dan kejaksaan semata2 hanyalah menjalankan tugas mereka untuk melindungi hak2 warganya yang mungkin teraniaya dengan tindakan yang berlebihan dan penuh semangat patriotisme nan heroik yang dilakukan oleh kpk, sehingga semuanya dapat berakhir dengan happy ending.. tak ada salahnya kalau mereka yang bertikai merendahkan egonya dan berjabat tangan sambil mengepalkan tangan kepada para koruptor yang sekarang siap2 bernyanyi lagu kemenangan

Kamis, 12 November 2009

Getting it Right at McDonald


catatan ini menceritakan bagaimana Mc Donald bisa menjadi restoran fast food yang jaringannya tersebar diseluruh dunia, adalah Ray Crock yang memulai ini semua dengan sistemnya yang dikenal sekarang dengan sistem Ray Crocks, main core prinsip dari sistem ini adalah memelihara kepuasan pelanggan, dimana dengan system ini ia dapat meningkatkan efisiensi dan membuat perusahaan lebih tanggap akan kebutuhan konsumen. System ini juga memberikan penjelasan masing-masing bagian dengan mendetail bagaimana setiap restoran McDonald’s dioperasikan dan dikelola System control Kroc yang didasarkan pada beberapa komponen, pertama ia mengembangkan system yang menyeluruh dari peraturan dan prosedur untuk pemilik franchise dan karyawannya dalam menjalankan restoran McDonald’s. Dinama semua karyawan dilatih untuk mengetahui semua proses yang berlangsung di restoran tersebut, seperti bagaimana caranya memasak burger, menggoreng kentang, menyapa konsumen dan membersihkan meja.
Setiap calon pemilik franchise harus mengikuti “Hamburger University” yaitu pusat pelatihan perusahaan McDonald’s di Chicago. Dimana selama disana mereka akan menjalani program latihan intensive yang cukup lama untuk mempelajari semua aspek dari pengoperasian McDonald’s. dan pada gilirannya nanti mereka diharapkan dapat melatih tim kerja mereka dan memastikan karyawan dapat mengerti prosesdur operasional dengan baik dan benar.
Krock’s mencoba mengontrol kualitas dengan baik melalui aturan tertulis dan prosedur yang spesifik. melalui penilaian kinerja dari berbagai macam tugas, Kroc’s membangun system ini dengan aturan dan prosedur dengan standar kegiatan McDonald’s, dengan itu para pelanggan di seluruh dunia akan selalu menemukan kualitas yang sama pada segi cita rasa makanan dan pelayanannya.
Untuk para managernya , manager di McDonald’s secara berkala harus mengunjungi restoran mereka , yang dimiliki oleh franchisee, dimana franchisee hanya diizinkan mengoperasikan restoran mereka dengan aturan-aturan McDonald’s. Tidak hanya dalam hal efisiensi, kualitas dan pelayanan konsumen, McDonald’s juga mengembangkan norma, nilai dan budaya organisasi, yang menjadikan karyawan mereka memiliki standar dalam melayani dan memperlakukan konsumen. Dan lebih dari itu semua, McDonald’s mencoba memasukkan pelanggan kedalam budaya mereka, dimana mereka menunjukkan kepedulian mereka terhadap konsumen dengan membangun playground, menawarkan paket hemat, dan mengorganisai pesta ulang tahun untuk anak-anak. Focus dan tanggap tehadap kebutuhan konsumen, serta terus melakukan perbaikan secara berkesinambungan, dan control terhadap kualitas adalah strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan yang telah diterapkan oleh McDonald’s